Kamis, 25 Agustus 2011

Zakat..... sebuah moment untuk berbagi atau berkelahi?

Zakat...... sebuah moment untuk berbagi atau berkalahi? 
              Zakat merupakan sebuah perintah dari Sang Kuasa dimana hal tersebut menjadi sebuah hal yang wajub karena dengan zakat dapat mensucikan diri, harta, serta dapat berbagi dengan kaum fakir miskin. Jadi tujuan sebenarnya dari zakat adalah MENSUCIKAN dan BERBAGI.  Benar berbagi adalah tujuan dari zakat dimana para kaum yang kurang mampu dapat merasakan indahnya bulan Ramadhan dan meringankan sedikit beban hidup mereka. 
           Tetapi faktanya adalah banyak terjadi keributan dalam beberapa pembagian zakat di Indonesia, dimana zakat dilakukan oleh sebuah pihak dengan membagikan uang dan atau sembako kepada yang membutuhkan yang tidak dibarengi dengan sebuah sistem pembagian yang tepat. Hasilnya adalah ribut, desak-desakan, terinjak-injak bahkan gontok-gontokan. Ambil satu contoh, kejadian tiga tahun yang lalu, 15 September 2008 menjadi hari duka bagi beberapa orang miskin dan mungkin juga hari yang memilukan bagi bangsa ini. 21 kehilangan nyawanya, meninggalkan kehidupan miskinnya. Mereka adalah sebagian dari pengantri untuk menerima zakat dari saudagar asal Pasuruan, H. Saykhon.
        Sungguh ironi sekali, niat baik dengan tidak adanya pemikiran matang menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan. Benar, sebuah sistem atau pemikiran yang tidak matang dapat menjadi salah satu pemicu dari kejadian Zakat ricuh.
Kemiskinan juga mendorong terjadinya kejadian zakat ricuh. Karena kemiskinan atau keadaan ekonomi yang dapat dikatakan menengah kebawah, para warga berusaha untuk mendapatkan zakat dengan berbagai cara bahkan dengan dorong-dorongan. Dalam hal ini tidak ada pihak yang dapat disalahkan. Tetapi apakah hal ini terus akan berlanjut? Akankah terjadi perubahan dalam hal ini............... Hanya Allah yang Maha Tahu karena manusia hanya berusaha dan berdoa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar